keripiksaya.com - Tahukah bahwa rata-rata umur orang jepang adalah 80 tahun, berbeda jauh dengan rata-rata hidup orang indonesia yang dikutip dari Konsorsium peneliti internasional di bawah koordinasi Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington yang dikatakan rata-rata usia harapan hidup kaum wanita di indonesia tercatat hingga 72,7 tahun pada 2013, sedangkan pria rata-rata hidup hingga 68,4 tahun
Lantas apa rahasianya kenapa orang jepaang bisa hidup lebih lama? berikut adalah beberapa rahasia dan kebiasaan yang perlu kita ketahui dari orang-rang jepang yang dijabarkan oleh Naomi Moriyama:
Makan makanan yang kandungan kalorinya sedikit
Menu makan standar bagi orang Jepang adalah semangkuk kecil nasi putih, semangkuk sup miso, dan tiga lauk yang disajikan dalam piring kecil juga. Tiga jenis lauk itu beragam, bisa ikan, daging atau tahu namun dengan porsi yang tidak terlalu banyak.
"Ditambah dengan dua makanan pendamping yang berbahan sayuran," ungkap Naomi Moriyama dalam bukunya, Secrets of the World's Healthiest Children: Why Japanese Children Have the Longest, Healthiest Lives — And How Yours Can Too.
Menurut Noriyama, kuncinya bukan meniru porsi orang Jepang secara persis, tapi lebih kepada meneladani pola makannya saja. Jadi konsumsi lebih banyak buah, gandum utuh, dan ikan yang kepadatan kalorinya lebih rendah dari bahan makanan lain.
Selain itu, kurangi makanan olahan, dan segala hal yang mengandung kalori berlebih maupun gula tambahan.
Tidak terlalu membatasi diri
Yang dimaksud Moriyama disini orang jepang tidak pernah membatasi diri untuk tidak memakan sesuatu, seperti kebanyakan orang indonesia, namun bukan berarti bisa makan sepuasnya, ada takaran tertentu
"Untuk makanan yang tidak menyehatkan, kami fleksibel. Silakan makan pizza, es krim, kue atau keripik bersama keluarga. Tapi batasi porsinya. Agar tidak tergoda, jangan menyimpan sekantung keripik dalam rumah," sarannya.
Mengkosumsi Nasi
Nah kalo yang ini mungkin mayoritas penduduk di indonesia mengkosumsi nasi sebagai makanan pokok mereka, Tapi orang-orang Jepang terbiasa menggabungkan nasi dengan makanan lain yang tidak mempunyai indeks glikemi tinggi seperti ikan, sayuran dan rumput laut.
"Bila dikombinasikan seperti ini, dampak negatif dari indeks glikemi tadi dapat diminimalkan atau bahkan dihilangkan," terang Moriyama, wanita asli Jepang yang saat ini tinggal dengan suaminya di New York.
Moriyama juga sepakat bahwa nasi terbaik terbuat dari beras merah karena kandungan nutrisinya yang lebih banyak dari nasi biasa.
Sering jalan kaki
Inilah poin yang paling banyak diabaikan oleh orang indonesia, inilah sebabnya rata-rata harapan hidup indonesia menurun drastis dari era tahun 80 dan 90an, karena sekarang orang indonesia malas untuk berjalan kaki, bahkan walau jarak yang akan dituju sangat dekat, bukan begitu?
Dan bukan lagi rahasia, atau suatu yang baru, anak-anak sekolah disana untuk kesekolah lebih memilih berjalan kaki atau naik sepeda.
Itu artinya dalam kesehariannya, anak-anak di Jepang selalu memenuhi standar aktivitas fisik untuk anak dari WHO, yaitu 60 menit, hanya dengan berjalan kaki ketika berangkat dan sepulang sekolah. Dan banyak di antara mereka yang tetap melakukannya bahkan sampai menjelang usia senja.
"Bila tidak memungkinkan, cari cara lain agar mereka banyak bergerak. Tip paling mudah adalah matikan perangkat elektronik selama satu jam tiap malam, lalu ajak keluarga jalan-jalan keluar rumah," saran Moriyama.
Membiasakan makan siang
Sepertinya sepele, namun hal ini juga cukup penting menurut Moriyama, kebijakan kebjakan yang mewajibkan adanya waktu makan siang baik itu di lingkungan sekolah atau kerja. bahkan di jepang Sekolah-sekolah di Jepang bertugas menyediakan makan siang untuk siswa-siswi mereka. Bahan-bahannya biasa diambil atau dibeli dari daerah setempat, dan diolah hari itu juga. Selain itu, sekolah tidak memperbolehkan adanya makanan yang tidak menyehatkan.
"Mau tak mau mereka jadi belajar mengonsumsi makanan sehat dan enak yang sudah ada di hadapan mereka," kata Moriyama.
Hal-hal yang sepele, dan banyak ditinggalkan oleh orang indonesia, tapi tahukah bahwa hal itu bisa memperpanjang harapan hidup.
