Mbah Sudiman, kakek murah senyum berusia 65 tahun ini kerap disapa, dengan usianya yang sudah tidak mudah lagi masih sangat peduli dengan hutan, belasan tahun dengan telaten dan sabar dia menanami Bukit Gendol dengan pohon beringin seorang diri. Alasan memilih beringin karena bisa menyimpan air.
Sungguh luar biasa kakek yang satu ini, semuanya dilakukan tidak mengharap pamrih dari siapapun, hidupnya pas-pasan, dan untuk melakukan penghijauan ini beliau enggunakan uang pribadinya sendiri, sekarang hidup saja sederhana dan seadanya bagaimana caranya sekian tahun melakukan penghijauan ini seorang diri.
Mbah Sudiman mencari bibit tanaman liar yang sebelumnya sudah ada banyak, kemudian dibawa pulang dan dirawat bibit itu sampai sudah siap tanam. Setelah cukup besar bibit tanaman itu dibawanya naik ke gunung untuk ditanam di lokasi-lokasi yang yang kosong. Sambil melakukan penanaman, dia juga melakukan perawatan dan memeriksa tanamam yang telah ditanam sebelumnya.
Halaman rumahnya penuh dengan ratusan bibit pohon jati dan cengkeh, namun bukan untuk ditanam di hutan. Kepada warga desanya Sadiman menawarkan bibit tanaman produktif itu dengan cara barter. Silakan ambil satu bibit pohon jati atau cengkeh asal ditukar dengan satu bibit pohon beringin. Beringin hasil barter itulah yang nantinya akan ditanamnya di hutan lereng gunung.
"Saya tidak terbebani apapun setiap hari harus naik turun ke hutan untuk menanam dan merawat pohon-pohon itu. Toh sekalian jalan saja, karena tanpa itupun saya juga harus ke hutan untuk mencari rumput. Istri saya juga tidak mempersoalkannya, karena setiap pulang ke rumah saya juga menbawa pulang kayu bakar kering dari hutan untuk memasak. Jadi kalau pulang saya bawa rumput dan kayu bakar," papar Mbah Sadiman.
(sumber detik)
